Minggu, 19 Oktober 2014

Cerita tentang orang tua

KASIH ORANG TUA TAK TERHINGGA SEPANJANG MASA

                Orang tuaku tidaklah kaya ataupun miskin , mereka berdua hidup dalam rezeki yang berkecupukan. Dengan 3 orang anak termasuk aku sendiri dan kami hidup bahagia hingga saat ini. Aku sendiri adalah seorang mahasiswa di UNIVERSITAS GUNADARMA dan namaku adalah Muhammad Alvian Rachman. Nama yang bagus yang di berikan oleh orang tuaku dan aku tidak menyesal di lahirkan oleh orang tuaku saat ini , karena mereka adalah anugrah yang saya dapatkan dari Tuhan.

Nama ayahku adalah Herman Faturrohman dia adalah seorang pegawai swasta di Cilegon. Dia adalah seorang ayah yang hebat dan akupun mengagumi semangatnya yang masih membara walaupun sudah mulai tua ini. Dia tidak pernah lelah memberi nafkah aku , kakak, adikku, dan ibuku. Dia selalu memberikan nasihat-nasihat yang membangun agar bisa memotivasi aku untuk bisa menjadi sukses. Dulu aku sering mendapatkan masalah ketika menginjak pendidikan di Sekolah Menengah Atas, Ayahku tidak pernah mengeluh sekalipun untuk membantuku menyelesaikan masalah hingga masalahku selesai. Hingga saat ini ayahkupun selalu memperhatikan aku walaupun aku tidak tinggal bersama mereka lagi karena tuntutan kuliah.

Nama ibuku adalah Een Endarsih dia adalah seorang ibu rumah tangga. Ibuku memanglah bukan ibu yang sempurna dalam mendidik aku, tetapi dia adalah ibu terhebat yang pernah ku miliki. Dia tidak pernah lelah membesarkanku, membantuku jika ada masalah, dan mengkhawatirkanku ketika aku ingin  pergi jauh. Ibuku Selalu memarahiku setiap aku melakukan kesalahan walaupun itu kesalahan kecil ibuku tetap memarahiku dengan tegas. Aku menyadari bahwa ibuku memarahiku karena dia sayang padaku, dan tidak ingin aku mengulangi kesalahanku tersebut . Memang aku ini orangnya sedikit ceroboh karena itulah ibuku selalu mengingatkan aku agar aku tetap focus dan tidak ceroboh.


Saat inipun aku masih menyusahkan orang tuaku dan mereka tidak pernah lelah untuk selalu merawatku dan menyayangiku hingga saat ini . Aku sangat bersyukur bisa mempunyai orang tua seperti mereka. Mereka memang bukan orang tua yang sempurna tetapi mereka bisa membesarkanku dengan segala kekurangan mereka. Memang kasih orang tua tak terhingga sepanjang masa walaupun di banyak sekali masalah yang di hadapi. Aku ingin sekali membalas budi orang tuaku yang selama ini menyayangiku. Maka dari itu aku sekarang sedang berusaha agar menjadi sukses dalam segala hal agar aku bisa membalas budi orang tuaku . Dan mereka tidaklah menuntut aku agar menjadi seperti yang mereka mau. Yang mereka inginkan adalah agar aku bisa mencapai tujuanku dan menjadi sukses. Terima kasih orang tuaku yang kucintai

Review Jurnal

Jurnal Penelitian


Judul : PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAPA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KABILA KAB.BONEBOLANGO


Oleh : IFDIANTO ANGGI


Review : Keberhasilan pendidikan di sekolah bukan hanya merupakan hasil perjuangan guru dan anak sebagai siswa, tetapi keberpihakan orang tua yang memberikan dukungan berupa perhatian, dorongan dan pengawasan kepada anaknya ikut memberikan andil. Perhatian orang tua pada aktifitas belajar anak dapat memberikan motivasi belajar anak dengan segala yang berhubungan dengannya, dapat memberikan motivasi belajar yang tinggi dan memunculkan simpati anak kepada orang tua yang pada akhirya dapat menumbuhkan kepercayaaan pada diri anak. Perhatian orang tua sesungguhnya merupakan investasi kepada anak dalam meningkatkan motivasi belajarnya, dan membantu memaksimalkan perkembangan kepribadian serta prestasi belajar. Salah satu hasil penelitian yang membuktikan tentang peran orang tua sebagai faktor utama dalam meningkatkan motivasi belajar anaknya antara lain penelitian yang di lakukan oleh benjamin bloom ( Reni & Hawadi, 2001:96 ) yang menunjukkan bahwa “dorongan orang tua merupakan hal yang utama di dalam mengarahkan (goal) atau cita-cita anak’’. Keadaan yang demikian terjadi di SMP Negeri 1 Kabila, di mana sekolah ini menampung siswa dari berbagai macam latar belakang ekonomi orang tua yang berbeda. Keragaman latar belakang ekonomi orang tua tersebut dapat berpengaruh pula pada kemampuan membiayai kepada anak-anaknya, sehingga status sosial ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan anak. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pola deskriptif korelasional yakni pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kabila.
Jurnal ini juga menjelaskan tentang Pengertian Motivasi yang pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu, sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Selain itu ada juga fungsi motivasi dalam belajar yakni sebagai berikut: 1) mendorong manusia untuk berbuat sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan; 2) menentukan arah perbuatan yakni kearah  tujuan yang hendak di capai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya; 3) menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyi Oleh karena itu semakin tinggi kehidupan ekonomi orang tua, maka semakin tinggi pula status sosialnya dalam masyarakat. sihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut”. Dan juga menjelaskan status social ekonomi orang tua yaitu Menurut Linton (2008:1) bahwa “status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang di miliki seseorang dalam masyarakatnya’’.orang yang memilki status sosial yang tinggi akan di tempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Tingkat ekonomi keluarga tergantung juga dari jenis pekerjaan orang tua dan penghasilan yang di terima oleh keluaraga.
Dalam penelitian ini dapat di simpulkan  bahwa terdapat pengaruh positif antara “Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila”.Sehingga di dalam penelitian ini kasus- kasus yang berkaitan dengan proses pemecahan masalah dapat diketahui dari status sosial ekonomi orang Tua di dalam memberikan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila .
Dan saran sebagai berikut :
 1. Bagi orang tua yang status sosial ekonominya kurang mampu atau rendah diharapkan agar selalu berupaya untuk mencari solusi positif terhadap motivasi belajar anaknya.sehinga apa yang menjadi harapan orang tua dan anaknya dapat tercapai dengan baik.
2. Bagi siswa yang sedang dalam masa pendidikan disekolah agar dapat semangat didalam mengikuti pelajaran dan tetap selalu berpedoman untuk masa depan agar lebih baik sehinga dapat membagakan orang tua di kemudian hari. 10 

3. Bagi kepala sekolah dan guru kiranya dapat lebih memperhatikan kelangsungan pendidikan bagi siswa yang memiliki status sosial ekonomi kurang orang tua kurang mampu atau lemah, baik dengan memberikan beasiswa bagi yang berprestasi atau beasiswa kurang mampu dan memberikan motivasi bagi mereka yang memiliki masalah dalam pendidikan sehingga kebutuhan dasar dan moral siswa dapat terlaksana sesuai harapan orang tua,siswa,kepala sekolah dan guru.

Kamis, 30 Januari 2014

SISA HASIL USAHA ( SHU ) KOPERASI

  1. A.   PENGERTIAN SHU
Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut :
• Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutanRUMUS PEMBAGIAN SHU
• SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
• Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
• Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
• Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
• Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima.
Dengan mengacu pada pengertian di atas, maka besarnya SHU yang diterima setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.                                                                 “Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan sisah hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa Hasil Usaha mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. Istilah sisa hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha tetapi lebih ditentukan manfaat bagi anggota.”
  1. B.   Prinsip Pembagian SHU

a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari hasil transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak dibagi kepada anggota, melainkan dijadikan sebagai dana cadangan koperasi.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.
SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya kepada koperasinya.
d. SHU anggota dibayar secara tunai
SHU peranggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra usahanya (Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001: 92).
Sisa Hasil Usaha (SHU) sangat berkaitan erat dengan skala usaha koperasi, dimana semakin besar skala usahanya maka sisa hasil usaha yang dihasilkan tentu akan semakin besar. Distribusi sisa hasil usaha didasarkan kepada jasa anggota kepada koperasi. Bagian SHU untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang diterima anggota pada akhir tahun buku. SHU yang dibagikan kepada anggota biasanya sebesar 30 sampai 40 persen saja dari total SHU.
Pembagian SHU ini sebagian besar didasarkan pada banyaknya pengguna jasa koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota., dari modal yang disetor hanya akan memperoleh imbalan dalam jumlah yang sangat terbatas ( sesuai dengan salah satu prinsip koperasi ). Dengan demikian, koperasi tidak akan menarik bagi anggota, calon anggota, dan masyarakat lainnya yang ingin menjadi anggota hanya karena merasa memiliki kelebihan modal, sebaliknya koperasi akan sangat menarik apabila koperasi dapat memberikan manfaat ekonomi bagi anggotanya.
Sehingga keberhasilan usaha koperasi adalah merupakan prestasi dalam melaksanakan kegiatan berbisnis dalam meningkatkan kesejahtraan anggotanya dan masyarakat pada umumnya. Hanel (1985:113) berpendapat, bahwa hasil usaha dan keberhasilan koperasi tidak timbul sendiri, melainkan merupakan akibat dari usaha koperasi yang sangat tergantung pula pada kerjasama yang efektif dan konstribusi para anggota terhadap perkembangan koperasi dan yang memerlukan tingkat solidaritas atau loyalitas tertentu.
Keberhasilan usaha (kenaikan Sisa Hasil Usaha, modal, dan volume usaha) koperasi dipengaruhi oleh fungsi operasional keanggotaan (pengadaan, pengembangan, pemberian manfaat, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan keanggotaan). Dengan demikian, pengelolaan anggota koperasi yang didasarkan atas fungsi operasional keanggotaann merupakan suatu sistem dalam rangka mewujudkan keberhasilan usaha koperasi.

KEBERHASILAN KOPERASI

  1. A.   Dilihat Dari Sisi Anggota
    Salah satu hubungan yang paling penting adalah dengan para anggotanya yang juga sebagai pemilik sekaigus pengguna jasa koperasi. Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya:
    1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
    2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi.
  2. B.   Dilihat Dari Sisi Perusahaan
    Koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh pikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
    • Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya dihubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi.
    • Efisiensi adalah penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (la) dengan input realisasi atau seharusnya (ls), jika ls < la disebut efisien.
    Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat dibagi menjadi dua jenis manfaat yaitu:
    1) Manfaat Ekonomi Langsung (MEL) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
    2) Manfaat Ekonomi Tidak Langsung (METL) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan atau pertanggung jawaban pengurus dan pengawas, yakni penerimaan SHU (Sisa Hasil Usaha) anggota.