Judul : Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya
Latar belakang :
Dewasa ini kebutuhan informasi menjadi kebutuhan yang sangat
penting di negara-negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia.
Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh melalui berbagai cara, antara lain
melalui TV, radio maupun surat kabar. Masing-masing cara mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda, tetapi mempunyai satu kesamaan yaitu memberikan
informasi sekaligus sebagai sarana untuk mengiklankan satu produk maupun jasa. Salah
satu cara untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan adalah melalui surat
kabar. Jawa Pos adalah satu satunya surat kabar nasional yang terbit dari Timur
Indonesia dan merupakan sarana untuk membantu memberikan informasi yang
dibutuhkan masyarakat. Dalam memberikan informasi kepada pembaca cukup bagus
baik dari sisi berita yang selalu akurat, hangat dan terpercaya maupun
iklannya. Khusus iklan dibedakan dalam iklan umum (display) dan iklan jitu. Untuk
meningkatkan pelayanan kepada pemasang iklan jitu Jawa Pos, sejak tahun 1985
Jawa Pos membuka pelayanan melalui sub agen yang tersebar di berbagai tempat
dan wilayah dengan menunjuk C.V. Sarana Media Advertising sebagai koordinator.
Namun sejak pertengahan tahun 90-an peranan koordinator C.V. Sarana Media
Advertising dikurangi. Sejak itu pula bermunculan agen-agen baru, sehingga
timbulah persaingan antar agen dalam memberikan pelayanan kepada pemasang
iklan, khususnya iklan jitu. C.V. Sarana Media Advertising dalam menerima order
iklan jitu diperoleh melalui tiga sumber, yaitu: melalui pemasang langsung,
melalui layanan telepon dan melalui sub agen. Dalam penelitian ini order yang
diterima C.V. Sarana Media Advertising tidak dibedakan sumbernya dan sebagai
obyek penelitian adalah pelanggan iklan jitu Jawa Pos yang di kelola oleh C.V.
Sarana Media Advertising. Dengan slogan “wah sudah laku“ ternyata cukup menarik
minat pemasang iklan baris melalui surat kabar Jawa Pos. Dari penelitian awal yang
dilakukan terhadap 25 orang pelanggan dapat diketahui tiga hal: pertama,
pendapat tentang slogan “wah sudah laku“, 72% pelanggan setuju bahwa slogan
tersebut benar-benar sesuai kenyataan, 12% menjawab belum tentu dan 16%
menjawab tidak sesuai. Kedua, Kepuasan pelanggan dalam memilih C.V. Sarana Media
Advertising sebagai sarana untuk memasang iklan jitu Jawa Pos, dimana 100% menyatakan
pelayanannya memuaskan, cepat dan tepat waktu terbitnya, 90% menyatakan servis ramah
dan sopan dalam menanggapi keluhan pelanggan apabila iklannya tidak terbit.
Ketiga, loyalitas pelanggan kepada C.V. Sarana Media Advertising cukup bagus,
hal ini tercermin 85% pelanggan berkeinginan untuk memasang ulang iklan jitu
melalui C.V. Sarana Media Advertising dan 72% pelanggan pernah merekomendasikan
kepada orang lain untuk memasang iklan jitu melalui C.V. Sarana Media
Advertising. Berdasar latar belakang tersebut peneliti memfokuskan pada kajian
apakah faktor-faktor kepuasan pelanggan Reliability (keandalan), Response To
and remedy of problem (respon dan pemecahan masalah), Sales experience (pengalaman
karyawan), Convenience of Acquistion (kemudahan dan kenyamanan) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan?.
Metode Penelitian
:
Desain penelitian Jenis penelitian dengan hipotesis ini
adalah survey, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari seberapa
besar kepuasan yang dimiliki oleh pelanggan terhadap Iklan jitu Jawa Pos CV
Sarana Media Advertising serta pengembangan terhadap loyalitas pelanggan CV Sarana
Media Advertising.
Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah:
X 1 = reliability
X 2 = response to and remedy of problems
X 3 = sales experience
X 4 = convenience of acquisition
Definisi Operasional
Kepuasan pelanggan (variabel bebas x)
1. Reliability (keandalan)
Reliability merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk
menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan.
Diantaranya adalah kecepatan dan ketepatan agen CV Sarana Media Advertising
dalam mengiklankan di surat kabar Jawa Pos.
2. Response to and remedy of problems (respon dan cara
pemecahan masalah)
Response to and remedy of problems merupkan sikap dari
karyawan CV Sarana Media Advertising dalam menanggapi keluhan serta masalah yang
dihadapi oleh pelanggan yaitu iklan yang tidak tampil di Jawa Pos.
3. Sales experience (pengalaman karyawan)
Sales experience merupakan semua hubungan antara pelanggan
dengan karyawan CV Sarana Media Advertising khususnya dalam hal komunikasi yang
berhubungan dengan pemasangan Iklan yaitu membantu memberikan pendapat dan
saran kepada pelanggan yang akan memasang Iklan, layanannya.
4. Convenience of acquisition (kemudahan dan kenyamanan)
Convenience of acquisition merupakan segala kemudahan dan
kenyamanan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan yang akan memasang
Iklan jitu Jawa Pos melalui CV Sarana Media Advertising berupa pemasangan iklan
jitu Jawa Pos.
Loyalitas pelanggan (Variabel terikat Y)
Variabel terikat Y adalah loyalitas pelanggan yang diukur
berdasarkan ukuran perilaku (behavior measures) yaitu:
1. Keinginan untuk memasang Iklan Jawa Pos di CV Sarana
Media Advertising pada pemasangan berikutnya.
2. Kesediaan untuk merekomendasikannya kepada orang lain
agar memasang Iklan di CV Sarana Media Advertising.
Kesimpulan :
Berdasar dari hasil penelitian ini hanya sales experience
yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedang ketiga
variabel lainnya reliability, response to and remedy of problems, dan
convenience of acquisition terbukti tidak berpengaruh. Namun demikian peneliti
mengakui keterbatasan baik dari sisi metodologi maupun implikasi hasil penelitian
ini. Keterbatasan sample akan mempengaruhi hasil penelitian, oleh karenanya
hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisir.
Review Jurnal 2
Judul : PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP JASA PELAYANAN KESEHATAN
Latar Belakang :
Pemerintah Indonesia, khu-susnya Departemen Kesehatan RI, telah
mulai menerapkan berbagai kebijaksanaan yang bertujuan meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Salah satu kebijakan tersebut adalah mene-tapkan
adanya Rumah Sakit Unit Swadana. Status Rumah Sakit Unit Swadana menuntut dan
memacu manajemen rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
secara terus-menerus kepada masyarakat dengan biaya yang kompetitif agar
memperoleh dana untuk dikembangkan terus guna meningkatkan profesionalisme
rumah sakit dan karyawan. Tujuan akhir dari profesionalisme rumah sakit dan karyawan
adalah adanya kepuasan pelanggan atas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk
bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan, pihak rumah sakit perlu meningkat-kan
kualitas pelayanannya. Menelaah masalah kualitas pelayanan terutama pelayanan
kesehatan di rumah sakit tidaklah mudah karena disatu sisi mempunyai tanggung
jawab sosial dengan memberikan pelayanan kesehatan secara manusiawi, tetapi di
sisi lain juga harus memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi menyangkut
penyelenggaraan rumah sakit yang memerlukan biaya investasi, operasional dan pemeliharaan
yang begitu besar. Terlebih lagi pada era globalisasi, dimana
perubahan-perubahan berlangsung cepat, pendidikan masyarakat semakin tinggi,
sehing-ga kebutuhan, keinginan serta tuntutan masyarakat sebagai pelanggan rumah
sakit juga semakin kompleks. Untuk mewujudkan dan mempertahankan kepuasan
pelanggan, organisasi rumah sakit harus melakukan empat hal sebagai berikut :
Pertama, meng-identifikasi siapa pelanggannya. Kedua, memahami tingkat harapan
pelanggan atas kualitas. Ketiga, memahami strategi kualitas layanan pelanggan.
Dan keempat, memahami siklus pengukuran dan umpan balik dari kepuasan pelanggan
(Fandy Tjiptono, 1997). Penelitian ini bertujuan untuk memahami permasalahan
mengenai tingkat harapan pelanggan atas kualitas pelayanan kesehatan sekaligus
melakukan pengukuran kepuasan pelanggan atas pelayanan kesehatan di unit rawat
inap, dan pada akhirnya membantu menyusun strategi peningkatan pelayanan yang
efektif dan efisien pada unit rawat inap
RSU Sumedang.
Metode Penelitian :
Dalam penelitian ini digunakan metode
deskriptif-kuantitatif. Untuk menjawab perumusan masalah mengenai sampai sejauh
mana tingkat kepuasan pelanggan/pasien terhadap kinerja perusahaan digunakan
ImportancePerformance Analysis atau Analisis Tingkat Kepentingan dan
Kinerja/Kepuas-an Pelanggan. Dalam hal
ini digunakan skala 6 tingkat (Likert) yang terdiri dari :
Keterangan : A. Menunjukkan faktor atau atribut yang
dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang
dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan
pelanggan. Sehingga mengecewakan/tidak puas. B. Menunjukkan unsur jasa pokok
yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankannya.
Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. C. Menunjukkan beberapa faktor
yang kurang penting pengaruh-nya bagi pelanggan, pelaksanaan oleh perusahaan
biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. D. Menunjukkan
faktor yang mem-pengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi pelaksana-annya
berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.
1. Alat Pengumpulan Data dan Responden Alat yang digunakan
dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner yang memuat
variabelvariabel kualitas pelayanan seperti yang tertulis di atas sebagai bahan
pertanyaan, kemudian kuesioner tersebut kita bagikan kepada responden.
Responden dalam penelitian ini ialah beberapa pasien peng-guna jasa pelayanan
kesehatan unit rawat inap R.S.U. Sumedang. Jumlah kuesioner yang disebar 100
buah, jumlah kuesioner yang dikembalikan 90 buah dan jumlah kuesiner yang sah
86 buah. Berdasarkan hasil uji kecukupan data dengan menggunakan rumus
Bernouli, data tersebut melebihi besar sample minimum, dengan demikian jumlah
data cukup.
2. Uji Validitas Dan
Uji Reliabilitas Pada penelitian ini jenis validitas yang digunakan adalah
validitas konstruk (Counstruct validity) dengan menggunakan angka korelasi
produk moment (r). Dari hasil uji validitas, dengan taraf signifikasi 5%
didapatkan nilai r di bawah nilai kritis 0.340 untuk 7 pertanyaan yang ada pada
kuesioner, berarti 7 pertanyaan tersebut tidak valid dan untuk pengolahan data
selanjutnya tidak diikut sertakan lagi.
Dengan demikian sisa pertanyaan yang lain (25 pertanya-an) valid atau
terdapat konsistensi internal dalam pertanyaan-per-tanyaan tersebut. Hal ini
berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut mengukur aspek yang sama.
Karena kuesioner yang digunakan bukan kuesioner yang baku,
maka perlu diuji reliabilitasnya (keandalannya). Uji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan metode Cronbanch, dengan koefisien keandalan alat
ukur yang disebut alpha cron-banch. Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993) besarnya
koefi-sien reliabilitas minimal yang harus dipenuhi oleh suatu alat ukur 0,7. Berdasarkan hasil
uji reliabilitas, didapatkan semua nilai koefisien alpha cornbanch di atas 0,7,
dengan demikian alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini memiliki keandalan
yang baik.
Kesimpulan :
1. Dalam penelitian
ini variabel-variabel penelitian diidentifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu : § Kelompok
variabel tingkat kinerja R.S.U. Sumedang; dan § Kelompok variabel tingkat
harapan responden. Variabel yang lolos uji validitas dan reliabilitas tersebut
diidentifikasikan ke dalam lima kelompok dimensi pelayanan kesehatan, yaitu :
a. Dimensi pelayanan keandalan yang dibentuk oleh beberapa atribut, yaitu : §
Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat (= X1). § Pelayanan pemeriksaan
yang cepat dan tepat (= X2). § Pelayanan perawatan yang cepat dan tepat (= X4).
§ Ketepatan jadwal pelayanan kunjungan perawat (= X6). § Ketepatan jadwal
istirahat (= X7).
b. Dimensi pelayanan keresponsifan yang dibentuk oleh
beberapa atribut, yaitu : § Kemampuan dokter untuk cepat tanggap dalam
menyelesaikan keluhan pasien (= X9). § Kemampuan perawat untuk cepat tanggap
dalam menyele-saikan keluhan pasien (= X10). § Pemberian informasi yang jelas
dan mudah dimengerti (= X11). § Tindakan yang cepat daributuhkan (= X13).
c. Dimensi pelayanan keyakinan yang dibentuk oleh beberapa
atribut, yaitu : § Pengetahuan dan kemampuan para dokter dalam menetapkan
diagnosis penyakit (= X14). § Keterampilan para dokter dalam bekerja (= X15). §
Keterampilan dan kemampuan para perawat dalam bekerja (= X16). § Pelayanan yang
sopan dan ramah (= X17). § Jaminan keamanan terhadap pasien (= X18). d. Dimensi
pelayanan empati yang dibentuk oleh beberapa atribut, yaitu : § Perhatian
khusus dari dokter kepada setiap pasien (= X19). § Perhatian terhadap keluhan pasien
(= X21). § Perhatian terhadap keluhan keluarga (= X22). § Pelayanan yang adil
kepada semua pasien (= X23).
e. Dimensi pelayanan berwujud yang dibentuk oleh beberapa
atribut, yaitu : § Kebersihan dan kerapihan ruangan (= X24). § Kelengkapan dan
kesiapan alat-alat yang dipakai (= X27). § Kebersihan alat-alat yang dipakai (=
X28). § Kerapihan penampilan karyawan (= X29). § Kebersihan penampilan karyawan
(= X30) § Menu makanan (X31)
2. Berdasarkan gambar
2. penilaian pasien terhadap atribut-atribut yang lolos uji validitas pada
tingkat harapan/kepentingan adalah sebagai berikut : § Atribut tingkat harapan
yang dianggap penting oleh pasien adalah sebagai berikut : X1, X2, X4, X6, X9,
X10, X13, X14, X15, X16, X18, X19, X21, X22, X23, X24, X27, X28 dan X30. § Atribut tingkat harapan yang dianggap
tidak penting oleh pasien adalah sebagai berikut : X7, X11, X17, X29 dan X31.
3. Berdasarkan gambar 2. penilaian persepsi terhadap
atribut-atribut kinerja yang lolos uji validitas pada kualitas pelayanan di
Rumah Sakit Umum Sumedang adalah sebagai berikut : § Atribut tingkat kinerja Rumah Sakit Umum
Sumedang yang sudah baik (memuaskan) adalah atribut : X2, X4, X6, X9, X10, X15,
X16, X22, X23, X24, X29 dan X30. § Atribut tingkat kinerja Rumah Sakit Umum
Sumedang yang kurang baik (belum memuaskan) adalah atribut : X1, X7, X11, X13,
X14, X17, X18, X19, X21, X27, X28 dan X31. 4.
Hasil pembentukan posisi prioritas atribut-atribut penelitian dalam
diagram kartesius adalah sebagai berikut :
1.1 Atribut-atribut
yang termasuk ke dalam kuadran A (atribut-atribut jasa yang dianggap
sangat penting, namun manajemen rumah sakit belum melaksanakannya sesuai dengan
keinginan pasien) adalah : § Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat (=
X1). § Tindakan yang cepat dari perawat pada saat pasien membutuhkan (= X13). § Pengetahuan dan kemampuan para
dokter dalam menetapkan diagnosis pe-nyakit (= X14). § Jaminan keamanan terhadap
pasien (= X18). § Perhatian khusus dari dokter kepada setiap pasien (= X19). §
Perhatian terhadap keluhan pasien (= X21). § Kelengkapan dan kesiapan alat-alat
yang dipakai (= X27). § Kebersihan alat-alat yang dipakai (= X28).
1.2 Atribut-atribut
yang termasuk ke dalam kuadran B (atribut-atribut jasa pokok yang
dianggap penting oleh pasien telah dilaksanakan dengan baik dan dapat memuaskan
pasien ) adalah : § Pelayanan pemeriksaan yang cepat dan tepat (= X2). §
Pelayanan perawatan yang cepat dan tepat (= X4). § Ketepatan jadwal pelayanan
kunjungan perawat (= X6). § Kemampuan dokter untuk cepat tanggap dalam
menyelesaikan keluhan pasien (= X9). § Kemampuan perawat untuk cepat tanggap
dalam menyelesaikan keluhan pasien (= X10). § Keterampilan para dokter dalam
bekerja (= X15). § Keterampilan dan kemampuan para perawat dalam bekerja (=
X16). § Perhatian terhadap keluhan keluarga (= X22). § Pelayanan yang adil
kepada semua pasien (= X23). §
Kebersihan dan kerapihan ruangan (= X24). § Kebersihan penampilan karyawan (=
X30).
1.3 Atribut-atribut
yang termasuk ke dalam kuadran C (atribut-atribut yang dianggap kurang
penting pengaruhnya bagi pasien, pelaksanaannya oleh pihak rumah sakit
biasa-biasa saja / dianggap kurang penting dan kurang memuaskan) adalah : §
Ketepatan jadwal istirahat (= X7). § Pemberian informasi yang jelas dan mudah
dimengerti (= X11). § Pelayanan yang sopan dan ramah (= X17). § Menu makanan (=
X31). 1.4 Atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran D
(atribut-atribut jasa yang dianggap kurang penting akan tetapi pelaksanaannya
berlebihan/ kurang penting tetapi sangat memuaskan) dalah: kerapihan penampilan
karyawan (= X29).
5. Target Misi Kinerja Rumah Sakit Umum (RSU) Sumedang Dari sembilan belas atribut
yang dianggap penting oleh pasien, pihak rumah sakit baru dapat memenuhi target
misi sebanyak sebelas atribut, sisanya yaitu delapan atribut pelayanan belum
bisa memuaskan harapan pasien sehingga perlu diprioritaskan per-baikannya.